Minggu, 30 November 2008

Choosing Your Right Deck

Well, topiknya kali ini adalah gimana cara milih deck yang cocok untuk kita pakai. Jadi seluruh isi post ini ga juah-jauh dari milih, milih, dan memilih.

Ok, let’s start from 1 rumor ato gossip yang sering beredar dikalangan orang-orang yang baru mau belajar tarot.

Deck tarot harus diberikan oleh orang lain, bukan dibeli sendiri.

Bagi yang telah menerima deck tarot dari orang lain, berarte anda bener beruntung banget. Tapi bagi yang memang nasibnya ga dapet dari orang lain….

Beli aja sendiri decknya.

Kalian ga perlu takut soal nanti ada yang aneh2 yang akan terjadi pada kalian.

“Deck tarot harus diberikan oleh orang lain, bukan dibeli sendiri.”
THAT statement is completely bullshit.

Dan justru kebanyakan orang yang memang hobi belajar (dan bermain) tarot, memiliki lebih dari satu deck. Karena memang tarot itu, sekali beli aja satu deck, ujung2nya ingin ngoleksi yang lain lage.

Like potato chips; not enough just to have one.

Namun dalam memilih deck tarot yang cocok untuk pertama kali (asumsi anda beli sendiri dan ga diberikan orang lain yah), orang kadang2 suka bingung mana yang cocok dan mana yang enggak. Secara, deck tarot harganya pada lumayan-lumayan juga untuk ukuran kantong sebagian orang (apalagi kantong mahasiswa dan anak2, hehehehehehe), maka sang dokter (dengan sertifikat dan ijasah yang dicetak sendiri ini; hehehehehehe j/k) punya beberapa saran:

1. Cari toko yang menjual deck tarot dengan banyak pilihan. (kalau di Jakarta mungkin Kinokuniya di Plaza Senayan, kalau ada yang lebih lengkap lage, kasih tahu yah, nanti gw update ni post)

2. Dari sekian banyak deck tarot yang terpajang dimata anda, pilih beberapa yang gambarnya paling menarik.

Ini karena selera setiap orang akan art memang berbeda-beda. Ada yang suka gambar binatang, peri, malaikat, seni kontemporer, lukisan cat air, dsb dsb. Tujuannya adalah, pilih deck tarot yang anda suka, maka anda akan lebih semangat untuk mempelajarinya.

3. Setelah menemukan 1 (atau lebih) deck yang menarik minat anda, coba anda pegang satu per satu kotak tersebut.

Biasanya kalau memang itu deck cocok dengan anda, ntah kenapa selalu ada feeling yang berbeda saat anda menyentuh tu kotak. Mengenai masalah ‘feeling’ itu bener-beenr tergantung ama anda. Apa anda merasa feeling tertarik seakan-akan kartu itu berkata “Hayo, beli aku!!!!!” Atau mungkin ada feeling tangannya serasa panas, atau dadanya serasa tertekan, atau seakan-akan ada angina berhembus di tangan anda, pokoknya setiap orang bisa berbeda-beda. Bila anda merasa nyaman/ tertarik dengan kotak yang anda pegang, maka anda ga perlu ragu untuk membeli tu deck tarot.

4. Bila bisa, minta petugas untuk membuka kotak tersebut agar anda bisa melihat isinya.

Kalau ga bisa yah, liat aja gambar contoh kartu yuang biasa tersebar di sisi-sisi kotak tu deck dan baca saja berbagai deskripsi dibagian belakang kotaknya. Dengan itu saja sudah cukup membantu memberi gambaran tentang deck tarot yang sedang anda pegang. Bila bisa dibuka, maka ada baiknya anda melihat isi tu kotak. Meskipun tidak perlu sampai membuka plastic pembungkus kartunya, tapi itu cukup membuat anda memutuskan apakah anda mo beli ato ga.

Setelah nemuin 1 yang cocok, silahkan beli tu deck, bawa pulang kerumah, buka bungkusannya, dan silahkan bermain-main dengan deck baru anda (dilihat, dikagumin, dsb dsb) sebelum benar-benar mempelajarinya.

Sebenarnya untuk awal-awal, beli satu deck saja sudah cukup. Bila kebetulan ada lebih dari satu yang buat anda tertarik, dan duit anda memang bisa untuk beli dua-duanya (ato lebih), tetep gw anjurin untuk beli satu dulu. Ini semata-mata agar anda fokus terlebih dahulu dengan deck pertama anda.

Cause your journey to the secret world of tarot is about to begin.

2 komentar:

angdjaya mengatakan...

liatin donk gimana saya pake tarotnya, daftar jd pasien pertama heheehe
budi, 35th. trims

Dokter_Tarot mengatakan...

Kalo gimana anda pake tarotnya, ga perlu diliatin lah. Cukup tanya ke diri anda,...anda sendiri sreg ato ga make tuh deck. Simple kok. Hehehehehe.