Minggu, 14 Desember 2008

Shorthand Guide: Minor Arcana

Ada sebagian besar orang yang merasa kalau menginterpretasikan Major Arcana jauh lebih mudah ketimbang Minor Arcana. Apalagi untuk deck-deck tertentu, kartu Minor Arcana ada yang hanya berupa symbol saja dan tidak ada gambar yang membantu sama sekali. Untuk itu, di post kali ini, gw akan ngebahas panduan singkat untuk Minor Arcana.

Untuk post ini, sumber utama yang gw pakai adalah buku Gilded Tarot Companion alias buku panduan salah satu deck tarot gw yg diterbitkan oleh Llewellyn.

Seperti yang gw bahas sebelumnya, Minor Arcana terbagi menjadi numbered card dan court card. Kartu bernomor tersebut berurutan mulai dari nomor 1 (ace) sampai 10. Setiap nomor memmiliki arti diantaranya:

Aces: permulaan baru, peluang
2 : keseimbangan, mendua, atau dihadapi suatu pilihan
3 : pencapaian, ekspresi penuh/ perayaan dari suatu elemen
4 : struktur, stabilitas, stagnasi
5 : ketidakstabilan, konflik, kehilangan, peluang akan perubahan
6 : komunikasi, penyelesaian masalah, kerja sama
7 : refleksi, motif, penilaian
8 : pergerakan, aksi, perubahan, kekuatan
9 : pembuahan, penuaian
10 : akhir dari suatu siklus, penyelesaian

Dan elemen dari Minor Arcana (seperti yang sudah gw bahas sebelumnya) adalah:
- Wands: umumnya melambangkan karir atau proyek yang sedang/ akan dijalankan. Sering diasosiasikan dengan elemen api.
- Cups : umumnya melambangkan emosi atau relasi. Sering diasosiasikan dengan elemen air.
- Sword: umumnya melambangkan intelektualitas atau rasio. Sering diasosiasikan dengan elemen udara.
- Pentacles: umumnya melambangkan sumber daya yang bersifat materi (seperti uang), sering diasosiasikan dengan elemen tanah.

Dengan panduan tersebut, tentu anda bisa dapat gambaran mengenai kartu angka dalam Minor Arcana bukan? Sebagai contoh, 3 of Cups dapat berarti pencapaian dalam suatu relasi; 7 of pentacles dapat berarti penilaian terhadap suatu investasi (sumber daya).

Sedangkan untuk court cardnya, gambaran arti secara singkatnya (yang umumnya melambangkan orang lain atau diri si penanya) adalah:

Page: pemula, selalu ingin tahu, kadang-kadang berpikiran dangkal, bisa juga diartikan adanya peluang yang akan diterima penanya.
Knight: ekstrim/ fanatic, sangat berfokus, dapat berarti kehidupan yang tidak seimbang karena terlalu berat disatu sisi, bisa juga menandakan situasi yang akan bergerak cepat.
Queen: dewasa, suka bereflesi terhadap diri sendiri, seseorang yang merawat orang lain, atau cenderung terobsesi
King: dewasa, mudah mengekspresikan diri, sosok yang mengorganisasi dan mengendalikan urusan-urusan luar yang adakalanya jadi mengorbankan kepentingan pribadi.

Begitukah shorthand guidenya. Hehehehe. Next post, gw aka ngebahas tentang contoh membaca Tarot menggunakan Celtic Cross Spread.

Celtic Cross Spread

Dalam post kali ini, gw akan membahas spread (tebaran kartu) yang termasuk rumit, namun entah kenapa selalu menjadi materi awal yang ditekuni para pemula apabila mereka ingin belajar membaca tarot meskipun sebenarnya tidak dianjurkan.

Dalam Celtic Spread, umumnya kita menggunakan 10 kartu (karena dalam versi tertentu ada yang menggunakan 11 kartu). Cara baca atau interpretasi berdasarkan posisinya pun ada beberapa versi, namun semuanya tidak jauh berbeda. Salah satu cara baca/ interpretasi yang akan gw gunakan adalah cara baca seperti dibawah ini.



Dari posisi kartu seperti diatas, interpretasi yang gw gunakan adalah:
1. Mengenai anda sendiri
2. Konflik/ problem anda
3. Dasar/ alasan dari konflik anda
4. Masa lalu (yang mengacu kepada problem tersebut)
5. Situasi sekarang
6. Prediksi kedepan dalam jangka pendek
7. Perasaan anda atas problem tersebut
8. Bagaimana orang-orang luar melihat diri anda dalam menghadapi problem tersebut.
9. Yang anda harapkan/ takutkan
10. Prediksi kedepan atas problem tersebuut dalam jangka panjang

Untuk permulaan, seperti biasa, pakailah kocokan kartu yang anda rasa cocok. Boleh penanya yang mengocok atau anda sendiri, seperti yang sudah pernah saya bahas di materi sebelumnya mengenai membaca dan menyusun pertanyaan dalam tarot.

Keunggulan dalam tebaran ini adalah bahwa tebaran ini dapat memberi gambaran/ situasi yang penanya hadapi, berikut prediksi kedepannya mengenai problem yang sedang dihadapi. Sedangkan kekurangannya adalah tebaran ini tidak memberi solusi secara langsung akan problem yang dialami penanya; sehingga pembaca tarot harus lebih jeli dalam membaca tebaran ini dan melihat solusi yang ada berdasarkan tebaran tersebut.

Tebaran ini dianggap rumit karena selain harus menginterpretasi, pembaca juga harus melihat elemen apa yang mendominasi tebaran ini, berikut apakah yang lebih mendominasi kartu Major Arcana atau minor Arcana; lebih rumitnya lagi, elemen apa yang mendominasi bacaan ini. Dengan kata lain, improvisasi dalam tebaran ini sangat luas.

Untuk contoh pembacaan tebarannya, akan gw post dilain waktu.

Sabtu, 06 Desember 2008

Tarot Reading Part 2: Basic 3 Card Spread

Setelah anda terbiasa membaca tarot untuk diri anda sendiri, mulailah membacakan tarot untuk oang lain. Umumnya, untuk orang lain, penanya akan melihat anda sebagai pembaca tarot yang bonafit (baca: pembaca tarot yang ahli alias pro) apabila untuk permulaannya anda menggunakan tebaran 3 kartu (3 card spread) atau lebih. Don’t ask me why, ntah kenapa para penanya umumnya beranggapan begitu.

Untuk cara pembacaan awalnya, banyak yang bilang kalau kartu tarot harus pembaca sendiri (bukan penanya) yang mengocok, di potong oleh pembaca tarot sendiri, menebar kartunya sendiri, dan kemudian membacakan apa yang keluar dalam tebaran tersebut sebagai bacaan untuk penanya.

Actually, gak musti begitu.

Untuk cara pembacaannya, setiap pembaca tarot umumnya memiliki aturan yang berbeda-beda. Yang bisa gw katakan disini adalah, anda memiliki aturan sendiri dan tidak perlu mengikuti aturan orang lain.

Cause Tarot is all about yourself.

Gw sendiri saat membaca orang lain, justru meminjamkan deck saya ke orang tersebut, membiarkan mereka mengocok sendiri decknya, dan kemudian mengarahkan orang tersebut untuk mengambil kartu secara bebas (tentunya diambil terbalik dan orang tersebut sebelumnya tidak tahu, kartu apa yang diambil). Inti dari itu adalah, style gw dalam membaca tarot (tentunya terserah kalian mau mengikuti atau tidak) adalah membiarkan penanya untuk ‘mencari’ sendiri jawabannya dengan bantuan alat kartu tarot, dan gw cuma sebagai orang yang membantu membaca tebaran kartu tersebut.

Kemudian, setelah mengocok kartu (entah oleh anda sendiri, maupun oleh penanya), penanya mengambil beberapa kartu secara acak. Karena di post ini membahas mengenai tebaran 3 kartu (3 card spread), maka jumlah kartu yang diambil secara acak adalah sebanyak 3 kartu.

Ketiga kartu tersebut dapat ditebar sesuai keinginan anda. Umumnya diletakan sejajar seperti gambar dibawah ini.



Sedangkan untuk interpretasi, semua itu juga tergantung kepada anda. Interpretasi yang sering dipakai pun bisa bermacam-macam, tergantung dari apa yang ditanyakan. Beberapa contohnya adalah:

Alternatif 1:
Posisi 1: kondisi masa lalu
Posisi 2: kondisi masa sekarang ini
Posisi 3: nasihat untuk kedepannya (atau bisa juga prediksi masa depan)

Alternatif 2:
Posisi 1: faktor yang merupakan sumber masalah
Posisi 2: sikap penanya dalam menghadapi masalah tersebut
Posisi 3: nasihat untuk kedepannya

Alternatif 3:
Posisi 1: Sikap penanya dalam menghadapi masalah tersebut
Posisi 2: Hal-hal/ faktor yang penanya tidak ketahui mengenai masalah tersebut
Posisi 3: nasihat untuk kedepannya

Dan masih banyak lagi alternatif lainnya; yang penting interpretasikan posisi-posisi tersebut sesuai dengan keinginan anda.

Untuk lebih jelasnya, saya berikan contoh tebaran 3 kartu.

Seorang wanita dengan usia dipertengahan 20an tahun, sebut saja misalnya si Yuna, bertanya kepada saya: dia mau menikah dan apakah pasangan dia yang sekarang merupakan jodohnya dia atau merupakan pilihan yang tepat buat dia?

Dari pertanyaan tersebut, gw arahkan sedemikian rupa sehingga pertanyaannya berubah menjadi:
“Apa yang perlu Yuna ketahui sebelum menikah dengan pasangannya?”

Dari pertanyaan tersebut, gw tentukan kalau yuna cukup memakai tebaran 3 kartu. Gw pinjemin decknya ke Yuna, meminta Yuna mengocok kartu sambil memikirkan pertanyaan tersebut sampai dia merasa sudah sreg dengan kocokannya, kemudian meminta Yuna mengambil kartu secara acak dan meletakkannya dalam format 3 kartu tersebut.

Dari tebaran kartu tersebut, saya menentukan bahwa:
Posisi 1: Sikap penanya dalam menghadapi masalah tersebut
Posisi 2: Hal-hal/ faktor yang penanya tidak ketahui mengenai masalah tersebut
Posisi 3: nasihat untuk kedepannya

Sedangkan kartu yang keluar di tebaran tersebut:
Posisi 1: III: THE EMPRESS
Posisi 2: 9 OF SWORD
Posisi 3: II: THE HIGH PRIESTESS

Interpretasi saya atas tebaran tersebut:

Sikap penanya dalam menghadapi masalah tersebut (dalam hal ini, sikapnya dalam menghadapi perikahan).
Yuna sangat tertarik dan menantikan hari-hari pernikahan tersebut. Dia sudah tidak sabar untuk menikah dengan pasangannya dan sudah memiliki segudang rencana mengenai apa yang akan dia lakukan setelah menikah nanti seperti apa yang akan dia lakukan saat bulan madu, berapa anak yang ingin dia lahirkan, apa yang akan ia lakukan untuk suaminya nanti menjelang pergi dan pulang kantor, juga berbagai rencana lainnya.

Hal-hal/ faktor yang penanya tidak ketahui
Yuna tidak sadar karena meskipun dia sangat menanti hari-hari indahnya itu, dalam lubuk hatinya, masih banyak keragu-raguan yang tidak bisa dia jelaskan. Intinya dia sangat senang dan menantikan hari pernikahan tersebut, namun juga sekaligus khawatir apakah pernikahannya berjalan lancar, apakah dia bisa menjadi istri yang baik, dsb. Dalam hal ini, kekhawatiran tersebut masih sangat wajar bagi pasangan yang menjelang menikah. Namun beban pikiran tersebut jangan sampai berlebihan dan mengganggu kesehatan psikis dan fisiknya.


Nasihat untuk kedepannya
Yuna tidak perlu mengkhawatirkan apa-apa karena semua akan berjalan baik-baik saja. Memang kedepannya, Yuna akan mengetahui kelebihan dan kekurangan suaminya iu secara lebih mendalam. Namun hal-hal tersebut belum waktunya Yuna ketahui untuk saat ini. Karena seiring dengan waktu, mental Yuna akan terasah sebagai istri dan saat dia mengetahui plus-minus suaminya itu, Yuna sudah bisa menerimanya ketimbang bila dia tahu saat ini juga.

Bila anda lihat-lihat lagi, sebenarnya bila anda cerna baik-baik, tidak ada yang berbau mistis bukan? Apapun yang saya katakan, semuanya dalam bentuk kalimat terbuka dimana sebenarnya bisa saja berlaku untuk semua pasangan yang menjelang menikah. Semua pasangan yang menjelang menikah tentunya memiliki berbagai beban pikiran negatif karena suatu hal yang tidak pasti. Dan semua pasangan suami istri tentunya juga akan semakin mengetahui kelebihan dan kekurangan pasangannya seiring dengan waktu mereka hidup bersama.

Dengan demikian, memang Tarot itu mayoritas adalah psikologis. Namun menurut pendapat pribadi gw, kita menggunakan tarot untuk menyadari apa yang tidak kita sadari.

Jawaban dari semua pertanyaan dalam hidup kita sebenarnya sudah ada.

Hanya saja, kita mau menyadari itu atau tidak.

Semua itu berbalik kepada diri kita sendiri.

Tarot Reading Part 1: Forming Question

Setelah anda punya bayangan mengenai arti dari masing-masing kartu (meskipun tidak perlu sampai dihafal banget, yang penting mengerti aja gambarannya), sekarang kita mulai dengan membaca tarot secara realnya.

Untuk langkah awal, gw saranin untuk memulai menanyakan diri sendiri terlebih dahulu. Ini juga merupakan salah satu tahap dalam membangun rasa percaya diri anda sebelum mulai membacakan untuk orang lain.

Tentu saja dalam membaca tarot, hal yang perlu dilakukan terlebih dahulu adalah bertanya bukan? Dalam pertanyaan pun sebetulnya tidak ada aturan khusus; apalagi yang mengikat. Namun ada satu saran dari gw yang mungkin bisa anda pertimbangkan:

Jangan mengajukan pertanyaan yes/no question

Kok bisa tidak dianjurin? Daripada gw jelasinnya ribet, mending pake contoh aja yah.

Pengalaman gw (dan juga pengalaman para pro umumnya di Indonesia), dalam hal jodoh, penanya selalu bertanya yang ga jauh-jauh dari…

“Ni orang jodoh gw ato bukan?”

Nah, kalo pertanyaannya kayak begitu, tentu saja anda sebagai pembaca tarot perlu mengeluarkan tenaga psikis anda dan berbagai ‘ilmu’ anda untuk menjawab pertanyaan tersebut. Dan supaya hasilnya akurat, anda betul-betul perlu menjadi peramal bukan?

Ingat! Anda sebagai pembaca tarot hanyalah membantu penanya dalam hal nasihat-nasihat yang membangun dan memotivasi. Anda bukan peramal dan anda bukanlah Tuhan yang tahu akan masa depan.

Alasan kedua adalah, apapun jawaban anda nantinya ( “iya itu jodoh anda” atau “itu bukan jodoh anda”), justru akan memberi pengaruh ke alam bawah sadar penanya yang buruk. Mengapa bisa begitu?

Bila anda menjawab “Iya itu jodoh anda.”, maka kedepannya si penanya akan cenderung bermalas-malasan alias nyantai dan tidak menggarap hubungan penanya dengan pasangan menjadi lebih baik. Padahal dalam berelasi dan berkomitmen (nantinya), dibutuhkan usaha terus-menerus dan berkelanjutan bukan? Apa jadinya bila hubungan tersebut mala tidak digarap? Bisa-bisa penanya dan pasangannya mala berakhir putus. Dengan demikian, hasil ‘ramalan’ anda tidak terbukti. Sudah dosa karena melangkahi Tuhan, mala dosa juga karena turut berperan dalam putusnya hubungan seseorang. Dari situ saja sudah ada 2 dosa yang harus anda pertanggung jawabkan nantinya.

Bila anda menjawab “Itu bukan jodoh anda”, maka kedepannya si penanya akan cenderung bermalas-malasan (juga). Karena apa? Karena penanya, meskipun terlihat tidak percaya akan perkataan anda sekalipun, alam bawah sadarnya sudah tertanam kalau pasangan penanya bukan jodohnya. Jadi untuk apa diteruskan bila penanya sudah tahu itu bukan jodohnya? Sekali lagi, anda sudah berdosa karena melangkahi Tuhan, dan turut berperan dalam membuat hubungan seseorang menjadi tidak harmonis lagi.

Jadi, bagaimana membentuk pertanyaan yang baik untuk anda (dan juga bagi penanya)? Berikut beberapa tips dari gw:
1. Buat pertanyaan yang membutuhkan aksi dari penanya
2. Buat pertanyaan yang memotivasi penanya agar aktif
3. Buat pertanyaan yang membuat penanya tahu faktor-faktor disekeliling penanya yang menyebabkan terjadinya masalah tersebut.

Jadi, ketimbang pertanyaan:

“Ni orang jodoh gw ato bukan?”

Bimbinglah anda sendiri (atau penanya) untuk membuat pertanyaan seperti:

“Apa yang harus saya lakukan supaya saya dapat membahagiakan pasangan saya?”

Atau bila hubungan si penanya dengan pasangannya sedang diujung tanduk, pertanyaannya dapat dirubah menjadi:

“Apa yang harus saya lakukan untuk kebaikan pasangan saya (dan diri saya sendiri)?

Apa pengaruhnya dengan pertanyaan seperti diatas? Penanya akan dibimbing pola pikirnya untuk mencintai pasangan secara tulus dan mengusahakan yang terbaik dengan memprioritaskan orang lain terlebih dahulu. Dan gw yakin banget, apapun agama dan kepercayaan anda, pasti diajarkan mengenai pengorbanan untuk sesuatu yang lebih baik bukan? Menurut gw, salah satu contoh pengaplikasian ajaran kepercayaan anda kedalam tarot, adalah dengan membimbing penanya (dan anda sendiri) untuk memprioritaskan orang lain (berkorban) ketimbag diri anda sendiri.

Alasan lainnya adalah, pertanyaan seperti itu menuntut penanya untuk mengambil tindakan, dan bukan menunggu. Dengan kata lain, supaya prediksi anda berjalan, maka penanya harus mengambil tindakan. Ujung-ujungnya, memang jalan hidup di tangan Tuhan dan bergantung kepada setiap keputusan (dan perbuatan) penanya. Dengan pertanyaan seperti itu juga, dalam bacaan tarot (nantinya) akan ketahuan, faktor-faktor apa yang menyebabkan terjadinya problem penanya, dan faktor mana saja yang perlu diperbaiki.

Biasanya, 90% dari masalah yang ditanyakan oleh penanya, sebenarnya timbul dari diri penanya sendiri. That’s why pada akhirnya, setelah sesi pembacaan tarot, penanya selalu dhadapi pilihan untuk membenahi diri agar menjadi lebih baik, atau tetap seperti biasanya dan situasi yang dialami penanya tidak berubah.

Back to the topic; setelah anda menyusun pertanyaan untuk diri anda sendiri, mulailah anda mengocok deck tarot anda secara tertutup sambil berkonsentrasi kepada pertanyaan tersebut, dan tariklah satu kartu dari mana saja (boleh paling atas, paling bawah, atau ditengah-tengah, sesuai perkataan hati anda). Lihat kartu tersebut, dan renungkan apa yang muncul dalam benak dan hati anda. Berlatihla seperti itu selama beberapa hari untuk diri anda sendiri. Dan semakin hari, anda akan semakin mengerti mengenai apa yang harus anda bicarakan ke orang lain (penanya) nantinya.

Contoh:

Saya bertanya kepada diri saya sendiri…

Potensi apa yang terdapat dalam diri saya?

Saya mengocok kartu sambil berkonsentrasi terhadap pertanyaan tersebut, menarik 1 kartu, dan ternyata kartu itu adalah…

0: THE FOOL

Interpretasi saya adalah bahwa saya memiliki potensi yang bagaikan kertas putih. Saya adalah orang yang sebenarnya serba bisa karena potensi saya masih belum digali. Oleh karena itu, saya masih perlu banyak belajar mengenai apa yang saya ingin pelajari. Karena apapun yang saya pelajari, asalkan saya mau fokus dan konsisten, saya akan dapat menguasai dalam waktu yang relatif singkat dibandingkan rata2 orang kebanyakan.

Kamis, 04 Desember 2008

First Step For Interpretation

Di post ini, gw akan ngebahas langkah awal dalam interpretasi dengan memberi tips-tips yang biasa digunakan baik oleh para pemula maupun yang sudah pro dalam membaca tarot apabila memperoleh deck yang baru.

Biasanya saat anda mendapat deck baru, karena penasarannya, anda membuka kotak mengeluarkan kartu dan melihat-lihatnya, kemudian dibuka buku panduannya untuk dibaca-baca sekilas bukan?

Setelah membuka-buka buku panduannya, tentu anda akan melihat berbagai interpretasi untuk setiap kartu. Saran gw, mualilah mebaca dari awal yang dimulai dari berbagai kata pengantar, cerita pengalaman penulis (kalau ada) dalam membuat deck tersebut, dan tetap membaca sampai ke halaman pertama yang membahas mengenai interpretasi setiap kartu. Nah, bila sudah sampai disana,…..tips saya cuma satu…..

Segera tutup buku anda

Yup, saat anda sudah mulai membuka bagian yang membahas mengenai arti disetiap kartu, untuk pertama-tama anda jangan baca dulu dari sana. Langsung tutup buku, dan mulailah melihat-lihat deck anda. Lihatlah satu per satu, mulai dari Major Acana terlebih dahulu. Baca judul yang tertera di kartu tersebut dan amati gambarnya sekilas.

Apa kesan sekilas yang anda dapat dari kartu itu?

Menurut anda, apa arti dari kartu tersebut?

Mungkin dari 2 pertanyaan tersebut, orang-orang yang baru belajar merasa bingung dan tidak percaya diri untuk membaca kartu tarot tersebut. Justru yang diperlukan disini adalah rasa percaya diri.

Coba saja anda catat secara sekilas, kesan dan arti apa yang anda dapatkan dari kartu Major Arcana tersebut. Setelah anda mencatat kesan dan arti dari ke 22 kartu Major Arcana tersebut, buka buku panduan anda, dan bandingkan dengan interpretasi yang diberikan penulis buku itu.

Secara garis besar, sebagian besar interpretasi anda akan sama/ mirip dengan interpetasi penulis buku tersebut.

Kok bisa mirip? Simpel, karena interpretasi setiap orang gak jauh-jauh dari yang namanya brainstorming gambar dan simbol. Secara psikologis, interpretasi anda bisa mirip dengan penulis, semata-mata karena memang gambar-gambar atau simbol tertentu memiliki arti/ persesi yang mirip untuk setiap orang. Dan ini juga menjadi salah satu alasan kenapa belajar Tarot sebenarnya tidak jauh dari psikologis. Bila anda merasa arti yang tertulis dibuku tersebut lebih cocok, silahkan pakai; bila ternyata anda merasa lebih cocok dengan arti yang anda dapatkan dari pikiran anda ketimbang yang tertulis dibuku, silahkan anda coret arti di buku tersebut, dan ganti dengan versi anda sendiri.

Dan mengapa gw menyarankan anda untuk membaca bukunya dari awal, termasuk cerita penulis dalam membuat deck tersebut? Sederhana saja, supaya anda mendapat gambaran secara umum seperti:
- Tema besar (grand theme) dari deck tersebut
- Latar belakang penulis dalam membuat deck (dimana latar belakangnya sangat mempengaruhi karakteristik deck yang anda punya)
- Berbagai perubahan dalam deck dibandingkan struktur umumnya (bila ada), berikut alasan si penulis.
- Cara membaca yang disarankan oleh penulis
- Dsb.

Dan mengapa saya meminta anda untuk mencatat hasil interpretasi anda terlebih dahulu untuk dibandingkan dengan yang tertulis dibuku? Simpel juga, untuk membangun rasa percaya diri anda, dan supaya anda tidak terlalu terpaku terhadap interpretasi buku.

Setelah anda lumayan memahami Major Arcana, barulah anda mulai mencoba menginterpretasikan yang Minor Arcana. Memang jumlah kartu dalam minor arcana jauh leih banyak, namun dengan bantuan gambar-gambar yang ada, anda pasti bisa menterjemahkan arti dari kartu tersebut dengan gabungan logika dan intuisi anda.

Jadi intinya: tutup buku, catet interpretasi versi anda, dan bandingkan dengan yang tertulis di text book.

Cause Tarot is all about yourself and how you see people around you.

Struktur Deck Tarot

Sebelumnya, gw dah ngebahas mengenai milih-milih deck yang dirasa cocok buat anda. Topik kita kali ini adalah mengoprek-oprek deck tarot itu sendiri secara umum. Jadi yang kita bicarain kali ini ga jauh-jauh dari struktur deck tarotnya.

Umumnya, tarot yang kita gunain atau yang anda bakal beli, mengikuti format deck tarotnya ciptaan Raider Waithe dan Smith yang biasa disebut Raider Waithe – Smith Deck atau RWS. Deck RWS ini dengan sangat gampang bisa anda lihat / temukan hampir disemua tempat yang ngejual deck tarot. Lebih gampangnya lage, gambar-gambarnya dengat sangat gampang bisa ditemukan di wikipedia. Karena deck-deck tarot yang sering dijadikan ‘acuan’ untuk deck tarot lainnya adalah Deck RWS ini, maka jangan heran kalau meskipun aliran gambar tiap deck berbeda-beda, namun secara garis besar, mirip dengan deck RWS.

Secara garis besar, kartu-kartu dalam deck tarot terbagi menjadi 2 bagian:

1. Major Arcana (bigger secret) yang mewakili rahasia besar, yang bila keluar dalam tebaran tarot sering diinterpretasikan sebagai suatu potensi (entah potensi si penanya atau potensi lingkungan sekitar penanyanya) yang akan digunakan; bisa juga diartikan sebagai trend yang akan terjadi, atau yang paling ekstrimnya, sesuatu yang akan terjadi dan sulit untuk dirubah (bukan berarte ga bisa dirubah yah).

2. Minor Arcana (lesser secret) yang mewakili rahasia lebih kecil, yang bila keluar dalam tebaran tarot sering diinterpretasikan sebagai potensi (sama dengan major arcana), hal-hal yang telah/ akan terjadi namun sifatnya bisa dirubah dan bergantung kepada penanya dan lingkungannya, alias lebih mudah dirubah ketimbang major arcana.

Untuk Major Arcana, jumlahnya sebanyak 22 kartu dengan nomor 0 sampai 21. Namun adakalanya di beberapa deck dinomori mulai dari 1 sampai 22, tergantung dari pembuat decknya. Untuk major arcana, umumnya lebih mudah diinterpretasikan dan sekaligus lebih rumit, karena pembuat deck tarot umumnya mencurahkan semua kemampuan gambarnya berikut arti-arti yang ingin dia berikan melalui simbol-simbol lebih kedalam major arcana ketimban minor arcana. Makanya disetiap buku yang menyertai setiap deck, penjelasan terhadap major arcana jauh lebih panjang dan mendetail ketimbang minor arcana.

Untuk Minor Arcana, terbagi (lagi) menjadi 4 lambang yaitu (diurutkan):
- Wands: umumnya melambangkan karir atau proyek yang sedang/ akan dijalankan. Sering diasosiasikan dengan elemen api.
- Cups : umumnya melambangkan emosi atau relasi. Sering diasosiasikan dengan elemen air.
- Sword: umumnya melambangkan intelektualitas atau rasio. Sering diasosiasikan dengan elemen udara.
- Pentacles: umumnya melambangkan sumber daya yang bersifat materi (seperti uang), sering diasosiasikan dengan elemen tanah.

Jadi, apabila saat anda membacakan tarot untuk orang lain, bila dalam tebaran tersebut banyak kartu swordnya dan nyaris tidak ada kartu cupsnya, berarti pertanyaan/ masalah yang dihadapi oleh penanya lebih didominasi dengan situasi yang rasional ketimbang melibatkan perasaan.

Setiap lambang tersebut, terbagi menjadi 2 bagian besar (lagi) yaitu kartu bernomor (numbered card) dan court card. Kartu bernomor berawal dari 1 (ace) sampai 10. Contohnya:
Ace of cups, two of wands, four of pentacles, dsb.

Sedangkan court card terdiri dari (diurutkan dari yang terendah):
- page
- knight
- queen
- king

Umumnya, saat orang-orang mempelajari tarot untuk pertama kali, mereka sering menemui kesulitan dalam mempresentasikan/ mengartikan court card. Itu karena court card memiliki berbagai arti dimana adakalanya:
- diterjemahkan sebagai suatu kondisi/ situasi (sama dengan kartu-kartu lainnya)
- diterjemahkan sebagai pribadi seseorang atau adanya sosok orang dengan sifat yang terlihat dalam kartu tersebut.

Yang perlu diperhatikan disini, meskipun court card dapat menunjukkan sifat seseorang, sifat yang ditunjukkan itu hanyalah sebagian saja dan hanya aspek terluar dari pribadi orang tersebut. Ingat! Yang paling mengerti anda hanyalah anda sendiri dan Tuhan; bukan orang lain, bahkan pembaca tarot sekalipun.

Jadi bila setiap simbol minor arcana terdapat 10 kartu nomor, dan 4 court card, maka jumlah kartu minor arcana adalah 14 x 4 = 56 kartu. Dan karena major arcana terdapat 22 kartu, maka total 1 deck tarot adalah sebanyak 56 + 22 = 78 kartu. Secara umum, semua deck tarot berjumlah 78 kartu. Namun adakalanya beberapa pembuat deck tarot melakukan sedikit perubahan dari deck standard dimana pada akhirnya membuat deck tarotnya menjadi kurang atau lebih dari 78 kartu.

Sebagai contoh, Quest Tarot terdiri dari 80 kartu dengan perubahan:
- Major arcana ditambah 1 kartu, yaitu kartu 0: The Universe (yang biasanya 0: The Fool), sehingga terdapat 2 kartu 0.
- Terdapat 1 kartu kosong (blank card)

Kira-kira beginilah gambaran untuk struktur deck tarot secara umum. Happy learning dan jangan ragu kalau menemukan deck yang sedikit berbeda, karena intinya dari semua deck tarot tetep sama.

Karena Tarot adalah suatu alat, dan yang membedakan 1 deck dengan deck lain adalah pandangan pembuat deck tarot itu sendiri....juga anda.