Kamis, 22 April 2010

Interpretation: The Hierophant

5 : The Hierophant



Meskipun 3 kartu berturut-turut memiliki tema symbol yang sama, namun untuk kartu Hierophant ini, arti dan kesan yang didapatkan akan berbeda ketimbang dua kartu sebelumnya (empress dan emperor). Di deck tarot yang lama, umumnya digambarkan bahwa sosok yang duduk diatas tahta adalah pemuka agama (umumnya symbol pemuka agama mengacu ke budaya dari Barat, sesuai dengan asal Tarot). Maka tidak heran apabila symbol tongkat atau jubah, bahkan mahkotanya cenderung lebih mengaju ke symbol – symbol yang dikenal sebagai symbol Kristen. Namun arti yang mau ditunjukkan dari kartu tersebut, bukanlah arti secara kristiani, melainkan arti yang lebih luas. Kebetulan saja symbol yang digunakan adalah symbol yang familiar dengan Kristen pada saat Tarot pertama kali dibuat. 

 

Selain memegang tongkat, sosok pemuka agama ini sering disertai gambar 2 orang (atau mahluk hidup lainnya) yang berlutut (atau duduk) didepannya. Serta kesan pemuka agama yang memberi perintah sangat kental di kartu ini. Untuk beberapa deck, symbol dua buah kunci juga disertakan, dan juga dua buah pilar besar seperti deck RWS standardnya. Kunci sendiri dapat diasosiasikan sebagai jawaban dari sesuatu hal dan gambar The Hierophant memiliki pesan pemimpin hendak menyerahkan kunci tersebut kepada pengikutnya. Sedangkan pilar sendiri sering dilambangkan sebagai fondasi yang kokoh dari sebuah bangunan dan menyimpan rahasia terus dijaga kelangsungannya.

 

Interpretasi

 

Apabila klien mendapat kartu ini, salah satu interpretasi yang ‘populer’ adalah saran untuk kembali ke jalan Tuhan, atau percaya kepada rencana Tuhan kepada klien, atau kembali ke tradisi turun-temurun sang klien. Dengan demikian, bila dikembangkan lebih jauh, maka kartu ini dapat menandakan bahwa jawaban dari pertanyaan klien sebetulnya sudah ada dan dapat dijawab dengan berbagai pengetahuan yang telah didapatkan oleh klien di waktu lampau.

 

Sedangkan arti lainnya, adalah tetap berkaitan erat dengan tradisi, namun dari aspek negative seperti orang tua yang kolot, tradisi yang sangat tertutup, dan berbagai batasan-batasan budaya yang justru menghalangi klien untuk lebih bereksplorasi mengenai dirinya. Contoh yang paling sering terjadi selama pengalaman gw dalam baca tarot berkenaan dengan kartu ini adalah klien yang tidak bisa menikah/ menjalin hubungan dengan pasangan yang ia cintai dikarenakan orang tua atau ‘tradisi keluarga’nya yang tidak mengijinkan klien untuk melanjutkan hubungan.

 

Sedangkan untuk penetuan, apakah kartu ini lebih menonjolkan aspek positif atau negatifnya, masih bergantung kepada tebaran kartu untuk klien secara keseluruhan. Oleh karena itu, tarot reader dianjurkan untuk berhati-hati dalam menginterpretasikan kartu ini.


Tidak ada komentar: